Minggu, 01 Juni 2014

Belanda



Belanda merupakan salah satu tim dengan tradisi kuat. Dengan Total Football yang dirintis Rinus Michel dan Johan Cruyff pada awal 1970an yang didukung oleh regenerasi pemain membuat Belanda selalu diperhitungkan di setiap ajang besar.

Namun, sejarah menunjukkan, bekal Belanda tak cukup ampuh untuk menembus dominasi Brasil, Jerman, dan Italia. Dalam sembilan penampilannya sepanjang sejarah Piala Dunia, prestasi terbaik Belanda mentok di tingkat runner-up 1974, 1978, dan 2010.

Belanda bukannya tak menyadari jeleknya garis tangan mereka di turnamen-turnamen besar. Namun, sebagai negeri sepak bola yang tak kalah seniornya dari Italia, Brasil, dan Argentina, Belanda harus mencari cara untuk mengatasi ketidakberuntungannya di tingkat dunia.

Jika mereka juara Piala Eropa 1988 berkat ada bakat-bakat besar seperti Ruud Gullit, Marco van Basten, dan Frank Rijkaard, kini pun sebenarnya mereka punya banyak bakat. Sebut saja, pemain-pemain seperti Robin van Persie, Arjen Robben, Nigel de Jong serta Rafael van der Vaart, yang namanya sudah mendunia.

Pada Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, Belanda sebenarnya menjadi salah satu calon kuat juara. Itu tidak lain karena penampilan impresif mereka karena mampu meraih rekor kemenangan 100 persen di babak kualifikasi dan grup E yang diisi Jepang, Denmark dan Kamerun.

Apalagi, catatan manis juga ditorehkan Robben dan kawan-kawan saat menghajar Slovakia 2-1 di 16 besar, Brasil 2-1 di perempat final dan Uruguay 3-2 di empat besar. Akan tetapi, lagi-lagi garis tanganlah yang membuat publik “Kincir Angin” merana di partai puncak saat berhadapan dengan Spanyol.

Bermain tanpa lelah hingga waktu normal, petaka datang saat John Heitinga “iseng” terhadap Xabi Alonso yang akhirnya berbuah kartu merah di babak tambahan. Semangat pantang menyerah para pemain De Oranje patah. Takdir pun membuat mereka kembali merana saat Spanyol mencatatkan kemenangan lewat gol tunggal Andres Iniesta.

Empat tahun berlalu dan kini, sama seperti pada 2010, penampilan Belanda pada babak kualifikasi sangat impresif karena tidak pernah kalah dalam grup D yang diisi Rumania, Hongaria, Turki, Estonia dan Andorra. Namun, sejarah menunjukkan, mereka membutuhkan lebih dari sekadar performa bagus untuk menjadi raja bermahkota. (brasil2014.kompas.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sepak Bola

Foto Populer Piala Dunia 2014

Bola

Soccer 2012

More Doodles

Arief