Minggu, 01 Juni 2014

Spanyol



Spanyol mengincar gelar keempat di empat turnamen besar terakhir sepak bola. Setelah menjuarai Piala Eropa 2008, Piala Dunia 2010, dan Piala Eropa 2012, La Furia Roja akan datang ke Brasil dengan target juara.

Pencapaian sebelumnya menjadi salah satu pertimbangan pelatih Vicente del Bosque tidak melakukan perubahan besar terhadap skuad "Matador". Spanyol masih didominasi muka-muka lama saat menjuarai tiga gelar sebelumnya. Di antaranya, Fernando Torres, Andres Iniesta, Iker Casillas, dan lain-lain. Tak pelak, mereka kembali divaforitkan menjuarai Piala Dunia 2014.

Permainan Spanyol pun tak berubah banyak. Mereka masih mengandalkan penguasaan bola dan permainan tiki-taka. Hal itu membuat Spanyol tidak terbendung pada kualifikasi Piala Dunia 2014. Dengan mencatatkan enam kemenangan dan dua hasil imbang, Spanyol meraih tiket ke Brasil sebagai juara Grup I. Penyerang Barcelona, Pedro Rodriguez, menjadi pemain tersubur dengan torehan empat gol dari 14 gol yang dikemas Spanyol selama babak kualifikasi.

Langkah Spanyol menjuarai Piala Dunia 2014 terbilang berat. Iker Casillas dan kawan-kawan bersaing dengan Belanda, Chile, dan Australia pada babak penyisihan Grup B. Laga Spanyol melawan Belanda merupakan ulangan laga final Piala Dunia 2010. Saat itu, Spanyol membutuhkan 116 menit lewat gol Andres Iniesta untuk memastikan gelar juara dunia.

Chile juga tak boleh dipandang enteng. Kedua tim juga pernah bertemu pada babak penyisihan grup H Piala Dunia 2010. Chile yang mengoleksi poin enam, sama dengan Spanyol, lolos ke babak knock-out sebagai runner-up.

Alarm bahaya bagi Spanyol dibunyikan Brasil saat kedua tim bertarung di final Piala Konfederasi 2013. Fernando Torres dan kawan-kawan terlihat tak berkutik setelah gawang Iker Casillas dibobol dua kali oleh Fred dan sekali oleh Neymar hanya kurang dari 45 menit babak pertama.

Spanyol memang terlihat kesulitan saat melawan tim yang lebih mengandalkan permainan fisik dan bermain bertahan. Belum lagi, Spanyol masih memiliki masalah di lini depan dan penjaga gawang. Bomber Atletico Madrid, David Villa, dan penyerang Chelsea, Fernando Torres, yang bergantian di pasang di lini depan, belum menunjukkan penampilan konsisten di klubnya masing-masing. Sejauh ini, Villa baru mencetak 12 gol dari 26 laga bersama Atletico. Rapor gol Torres juga memprihatinkan. Pemain berjuluk El Nino tersebut baru bisa mencetak 11 gol dari 22 laga.

Sementara Casillas penampilannya diragukan di bawah mistar Spanyol, setelah ia kehilangan bermain reguler bersama Real Madrid sejak musim lalu. Casillas harus rela duduk di bangku cadangan, imbas dari keputusan pelatih Jose Mourinho menunjuk Diego Lopez sebagai kiper utama Real Madrid. Hadirnya Carlo Ancelotti sebagai pelatih baru Madrid juga tak membawa angin perubahan bagi Casillas. Ancelotti lebih memilih Lopez sebagai kiper utama Madrid saat berlaga di Liga BBVA, dan Casillas baru bisa bermain di Liga Champions dan Copa del Rey.

Del Bosque memiliki harapan dalamn diri Diego Costa yang memutuskan membela Spanyol daripada Brasil. Bomber Atletico tersebut dengan torehan 17 gol merupakan penyerang subur di Spanyol, terpaut satu gol dari Cristiano Ronaldo yang sementara menjadi top scorrer Liga BBVA. Persoalannya, Costa sampai saat ini belum melakoni debutnya bersama Spanyol. Pemain berusia 25 tahun tersebut kemungkinan besar baru menandai debutnya saat melawan Italia pada 5 Maret 2014, yang merupakan laga uji coba terakhir bagi Spanyol. Seandainya gagal menunjukkan penampilan impresifnya pada laga tersebut, Costa bakal sulit Costa masuk ke dalam skuad inti dan Spanyol pun terancam seperti Matador yang kehilangan insting pembunuh. (berasil2014.kompas.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sepak Bola

Foto Populer Piala Dunia 2014

Bola

Soccer 2012

More Doodles

Arief