Argentina resmi jadi penantang Jerman di final Piala Dunia 2014, usai menundukkan Belanda lewat drama adu penalti, Kamis (10/7) dini hari WIB.
Argentina resmi jadi penantang Jerman di final Piala Dunia 2014, usai menundukkan Belanda lewat drama adu penalti, Kamis (10/7) dini hari WIB.
Duel selama 120 menit berakhir imbang tanpa gol, hingga akhirnya duel diakhiri lewat babak adu penalti. Kiper Tim Tango, Sergio Romero tampil brilian dengan mengagalkan sepakan Ron Vlaar dan Wesley Sneijder. Argentina pun melenggang ke final lewat hasil 4-2, karena semua eksekutornya melakukan tugas dengan sempurna!
Babak Pertama
Laga dimulai dengan penguasaan bola yang lebih berpihak pada Argentina. Keputusan Alejandro Sabella untuk menambal kehilangan Angel Di Maria dengan tumpukan gelandang di tengah, tampak efektif di awal. Belanda mereka buat sulit untuk mengembangkan permainan.
Beberapa usaha untuk mencetak gol terus dilakukan Argentina sepanjang seperempat jam duel berjalan. Ezequiel Lavezzi, Gonzalo Higuain, dan Lionel Messi sukses merengsek masuk kotak penalti lawan. Sayangnya kombinasi trio lini belakang Belanda, yakni Stefan De Vrij, Ron Vlaar, dan Bruno Martins Indi tampil brilian. Tak heran jika permainan lebih ketat berada di tengah lapangan.
Masuk di menit 16, tembakan mengarah ke gawang pertama dibuat Argentina melalui sepakan bebas Messi. Untungnya Jesper Cillessen sigap menghadang. Berselang sepuluh menit, tandukan Ezequiel Garay memanfaatkan situasi sepak pojok, tipis saja berada di atas mistar.
Belanda sungguh tak sanggup mengembangkan permainannya di babak pertama ini. Arjen Robben selalu mendapat hadangan tiga hingga empat pemain, setiap kali menyentuh bola. Karenanya Robin van Persie pun tak mendapat asupan bola bergizi di depan. Hasil imbang tanpa gol akhirnya jadi kedudukan pada 45 menit pertama.
Babak Kedua
Pergantian pemain dilakukan Louis van Gaal dengan memasukkan Daryl Janmaat menggantikan Bruno Martins Indi yang cedera. Dengan itu, maka pemain Feyenoord tersebut akan mengisi pos sayap kanan, sementara Dirk Kuyt pindah ke sayap kiri, karena Daley Blind mengisi tempat yang ditinggalkan Indi di lini belakang.
Perubahan itu ternyata berbuah cukup efektif, karena Lavezzi jadi tak bisa bergerak sebebas babak pertama, penguasaan bola Belanda pun bertambah karenanya. Namun tetap, Van Persie dan Robben tak juga bisa bergerak bebas, sehingga serangan The Dutch Eleven selalu mentah membentur pertahanan Tim Tango.
Tak jua mencetak gol dan mendapat peluang berarti di sepanjang babak kedua, Sabella akhirnya menambah daya gedor tim dengan memasukkan Rodrigo Palacio dan Sergio Aguero di menit ke-82. Hasilnya cukup terasa meski belum efektif, karena permainan Argentina jadi lebih hidup.
Namun lagi-lagi, tak ada gol yang bisa diciptakan kedua tim, skor imbang kacamata pun kembali jadi hasil di 45 menit kedua. Laga dilanjutkan melalui babak perpanjangan waktu.
Babak Perpanjangan Waktu
Permainan lebih terbuka ditunjukkan kedua tim di babak perpanjangan waktu ini. Karenanya beberapa peluang emas hadir untuk menambah ketegangan duel klasik tersebut.
Dimulai dengan aksi Arjen Robben di menit ke-98. Sepakan kerasnya dari luar kotak penalti masih terhenti dalam dekapan Sergio Romero. Memasuki babak kedua atau tepatnya di menit ke-115, Rodrigo Palacio gagal menuntaskan peluang emas di depan gawang lawan. Sundulannya lemah saja dan sukses diantisipasi Cillessen.
Belanda bangkit di sisa lima menit dengan mengeksploitasi kelemahan Argentina pada kedua sisi pertahanan. Peluang terbaik dimiliki Kuyt pada detik terakhir laga, yang sayangnya masih membentur Garay meski Romero sudah mati langkah.
Babak adu penalti lantas jadi cara untuk menemukan penantang Jerman di partai puncak.
Babak Adu Penalti
Belanda mendapat giliran pertama menendang dan eksekusi itu diambil alih oleh Ron Vlaar. Hasilnya gagal! Tembakannya ke sisi kiri gawang sukses ditepis Romero. Argentina kemudian unggul 1-0 melalui bintangnya, Lionel Messi. Arjen Robben langsung menyamakan keadaan menjadi 1-1 di kesempatan kedua De Oranje. Namun Ezequiel Garay kembali membawa Albiceleste unggul 2-1.
Wesley Sniejder secara mengejutkan gagal melakukan eksekusinya dengan sempurna! Argentina di atas angin dan Sergio Aguero menjauhkan keadaan menjadi 3-1. Dirk Kuyt menunda perayaan lawan dengan memperkecil jarak menjadi 3-2.
Dan pada akhirnya Argentina jadi penantang Jerman di partai final setelah sepakan penalti Maxi Rodriguez gagal dihalau Cilessen. Final Piala Dunia 1990 akhirnya terulang lagi setelah 24 tahun!
Susunan Pemain
Belanda: Cillessen; Kuijt, De Vrij, Vlaar, Martins Indi, Blind; De Jong, Wijnaldum, Sneijder; Robben, Van Persie
Argentina: Romero; Zabaleta, Demichelis, Garay, Rojo; Biglia, Mascherano, Enzo Perez; Lavezzi, Messi, HiguaĆn
Argentina resmi jadi penantang Jerman di final Piala Dunia 2014, usai menundukkan Belanda lewat drama adu penalti, Kamis (10/7) dini hari WIB.
Duel selama 120 menit berakhir imbang tanpa gol, hingga akhirnya duel diakhiri lewat babak adu penalti. Kiper Tim Tango, Sergio Romero tampil brilian dengan mengagalkan sepakan Ron Vlaar dan Wesley Sneijder. Argentina pun melenggang ke final lewat hasil 4-2, karena semua eksekutornya melakukan tugas dengan sempurna!
Babak Pertama
Laga dimulai dengan penguasaan bola yang lebih berpihak pada Argentina. Keputusan Alejandro Sabella untuk menambal kehilangan Angel Di Maria dengan tumpukan gelandang di tengah, tampak efektif di awal. Belanda mereka buat sulit untuk mengembangkan permainan.
Beberapa usaha untuk mencetak gol terus dilakukan Argentina sepanjang seperempat jam duel berjalan. Ezequiel Lavezzi, Gonzalo Higuain, dan Lionel Messi sukses merengsek masuk kotak penalti lawan. Sayangnya kombinasi trio lini belakang Belanda, yakni Stefan De Vrij, Ron Vlaar, dan Bruno Martins Indi tampil brilian. Tak heran jika permainan lebih ketat berada di tengah lapangan.
Masuk di menit 16, tembakan mengarah ke gawang pertama dibuat Argentina melalui sepakan bebas Messi. Untungnya Jesper Cillessen sigap menghadang. Berselang sepuluh menit, tandukan Ezequiel Garay memanfaatkan situasi sepak pojok, tipis saja berada di atas mistar.
Belanda sungguh tak sanggup mengembangkan permainannya di babak pertama ini. Arjen Robben selalu mendapat hadangan tiga hingga empat pemain, setiap kali menyentuh bola. Karenanya Robin van Persie pun tak mendapat asupan bola bergizi di depan. Hasil imbang tanpa gol akhirnya jadi kedudukan pada 45 menit pertama.
Babak Kedua
Pergantian pemain dilakukan Louis van Gaal dengan memasukkan Daryl Janmaat menggantikan Bruno Martins Indi yang cedera. Dengan itu, maka pemain Feyenoord tersebut akan mengisi pos sayap kanan, sementara Dirk Kuyt pindah ke sayap kiri, karena Daley Blind mengisi tempat yang ditinggalkan Indi di lini belakang.
Perubahan itu ternyata berbuah cukup efektif, karena Lavezzi jadi tak bisa bergerak sebebas babak pertama, penguasaan bola Belanda pun bertambah karenanya. Namun tetap, Van Persie dan Robben tak juga bisa bergerak bebas, sehingga serangan The Dutch Eleven selalu mentah membentur pertahanan Tim Tango.
Tak jua mencetak gol dan mendapat peluang berarti di sepanjang babak kedua, Sabella akhirnya menambah daya gedor tim dengan memasukkan Rodrigo Palacio dan Sergio Aguero di menit ke-82. Hasilnya cukup terasa meski belum efektif, karena permainan Argentina jadi lebih hidup.
Namun lagi-lagi, tak ada gol yang bisa diciptakan kedua tim, skor imbang kacamata pun kembali jadi hasil di 45 menit kedua. Laga dilanjutkan melalui babak perpanjangan waktu.
Babak Perpanjangan Waktu
Permainan lebih terbuka ditunjukkan kedua tim di babak perpanjangan waktu ini. Karenanya beberapa peluang emas hadir untuk menambah ketegangan duel klasik tersebut.
Dimulai dengan aksi Arjen Robben di menit ke-98. Sepakan kerasnya dari luar kotak penalti masih terhenti dalam dekapan Sergio Romero. Memasuki babak kedua atau tepatnya di menit ke-115, Rodrigo Palacio gagal menuntaskan peluang emas di depan gawang lawan. Sundulannya lemah saja dan sukses diantisipasi Cillessen.
Belanda bangkit di sisa lima menit dengan mengeksploitasi kelemahan Argentina pada kedua sisi pertahanan. Peluang terbaik dimiliki Kuyt pada detik terakhir laga, yang sayangnya masih membentur Garay meski Romero sudah mati langkah.
Babak adu penalti lantas jadi cara untuk menemukan penantang Jerman di partai puncak.
Babak Adu Penalti
Belanda mendapat giliran pertama menendang dan eksekusi itu diambil alih oleh Ron Vlaar. Hasilnya gagal! Tembakannya ke sisi kiri gawang sukses ditepis Romero. Argentina kemudian unggul 1-0 melalui bintangnya, Lionel Messi. Arjen Robben langsung menyamakan keadaan menjadi 1-1 di kesempatan kedua De Oranje. Namun Ezequiel Garay kembali membawa Albiceleste unggul 2-1.
Wesley Sniejder secara mengejutkan gagal melakukan eksekusinya dengan sempurna! Argentina di atas angin dan Sergio Aguero menjauhkan keadaan menjadi 3-1. Dirk Kuyt menunda perayaan lawan dengan memperkecil jarak menjadi 3-2.
Dan pada akhirnya Argentina jadi penantang Jerman di partai final setelah sepakan penalti Maxi Rodriguez gagal dihalau Cilessen. Final Piala Dunia 1990 akhirnya terulang lagi setelah 24 tahun!
Susunan Pemain
Belanda: Cillessen; Kuijt, De Vrij, Vlaar, Martins Indi, Blind; De Jong, Wijnaldum, Sneijder; Robben, Van Persie
Argentina: Romero; Zabaleta, Demichelis, Garay, Rojo; Biglia, Mascherano, Enzo Perez; Lavezzi, Messi, HiguaĆn
Sumber: Goal.com - 10 Juli 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Sepak Bola